MISSION

Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas diresmikan pendiriannya pada hari senin, tanggal 6 September 2004 oleh Ketua Mahkamah Konstitusi RI (Prof. Jimly Asshidiqie-Ketua MK pertama) dan Dekan Fakultas Hukum Unand (Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH, LLM) di Padang.

Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945) sebanyak empat tahap pada kurun 1999-2002 telah merubah sistem ketatanegaraan yang lebih demokratis dibandingkan era Orde Baru dan Orde Lama.

Lembaga-lembaga negara baru dihadirkan, proses demokrasi baru dijalankan, serta hak-hak konstitusional dibernaskan. Namun tidak semua warganegara mengetahui konsep ketatanegaraan dan  hak konstitusional apa saja yang diatur oleh UUD 1945 pasca reformasi ini yang sudah berumur kurang lebih12 tahun. Padahal, semua substansi dalam konstitusi tersebut semestinya harus diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia demi tercapainya tujuan negara secara demokratis dan berkeadilan.

Faktanya, tidaklah mudah untuk membumikan paradigma kehidupan yang konstitusional kepada seluruh masyarakat, warga negara Indonesia. Kondisi kultural dan sosial masyarakat yang begitu kompleks dengan persoalannya masing-masing serta tingkat pendidikan yang tidak merata dinilai menjadi jurang penghalang untuk membumikan kesadaran berkonstitusi tersebut.

Kehadiram Mahkamah Konstitusi yang dititahkan untuk menjaga konstitusi (The Guardian of Constitution) belum mampu memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh warga negara yang terlanggar hak-hak konstitusionalitasnya. Maka dari itu, Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas (PUSaKO FHUA) hadir sebagai lembaga yang fokus melakukan pengkajian dan penelitian mengenai sistem ketatanegaran, konstitusi dan memperjuangkan hak-hak konstitusional warganegara. 

PUSaKO adalah lembaga penelitian yang terdiri dari sebagian besar dosen dan beberapa orang mahasiswa fakultas hukum universitas andalas yang mempunyai komitmen sebagai agen pembumian konstitusi ke masyarakat akademis. Di bawah naungan fakultas hukum universitas andalas PUSaKO diresmikan pada tanggal 6 September tahun 2004 oleh ketua Mahkamah Konstitusi pertama, Prof.Dr. Jimly Asshiddiqqi, bersama Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas periode 2002 sampai 2006, Prof.Dr.Takdir Rahmadi,S.H,LLM.

Dalam perjalanannya, PUSaKO aktif melakukan kegiatan penelitian di bidang Hukum Tata Negara dan kajian strategis dibidang hukum lainnya. Hal itu meliputi kajian terhadap perkembangan Ketatanegaraan Indonesia, lembaga negara, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi.  PUSaKo  dipimpin oleh seorang Direktur dan didampingi oleh seorang deputi direktur. Hasil rapat kerja pada Desember tahun 2011 silam, menetapkan Prof.Dr. Saldi Isra,S.H. sebagai direktur dan Dr. Zainul Daulay sebagai deputi direktur.

Untuk memformulasikan kegiatannya, terdapat tiga departemen yang menunjang kegiatan yaitu Departemen Penelitian, Departemen Pendidikan dan pengembangan, dan Departemen Informasi dan komunikasi. Untuk Departemen Penelitian dipimpin oleh Khairul Fahmi,S.H,M.H. Departemen Pendidikan dan Pengembangan dipimpin oleh Ilhamdi Taufik ,S.H. Kemudian Departemen Informasi dan komunikasi dipimpin oleh Feri Amsari,S.H,M.H. Sementara untuk administrasi dan keuangan berada dibawah tanggung jawab Zhauri Ismadhani,S.H,M.H.

Selain mengadakan kegiatan penelitian PUSaKO juga aktif dalam kerja sama dengan beberapa lembaga negara, seperti kerja sama dengan Mahkamah Konstitusi, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Komisi Yudisial, Komisi Pemberantasan Korupsi dan lembaga negara lainnya. Kerjasama ini terdiri dari berbagai bentuk, mulai dari penyelenggaraan focus group discussion, penelitian putusan hakim sampai pada pemantauan persidangan korupsi di daerah.

Tak dapat dipungkiri lahirnya PUSaKO juga membawa imbas terhadap perkembangan pengetahuan konstitusi pada ranah pelajar tingkat atas. Seperti  pada kegiatan Pekan Konstitusi yang merupakan kegiatan rutin tahunan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran berkonstitusi bagi warga negara sejak dini. Banyak formula agar tujuan  kegiatan ini terpenuhi  antara lain perlombaan debat konstitusi, lomba cerdas cermat, dan lomba karya tulis ilmiah.

Ratusan siswa sekolah menengah atas berlomba memperebutkan piala kegian yang bergengsi ini. Selain disesaki oleh ribuan siswa, kegiatan ini juga dihadiri oleh lembaga-lembaga Negara yang secara sukarela datang untuk memberikan pengetahuan secara langsung mengenai latar belakang berdiri dan kegiatan yang diselenggarakannya oleh lembaga tersebut. Kesemua kegiatan dalam acara tahunan ini sangat diapresiasi dan ditunggu oleh semua kalangan yang terlibat dalam kegiatan ini.

Scroll to top